Review Roti Bakar Bandung
Review

Review Roti Bakar Bandung

Review Roti Bakar Bandung

Mengudap roti bakar di Bandung ibarat membuka kumpulan cerita lama yang terus diperbarui bab‐demi‐bab. Aroma mentega yang meleleh di atas bara, roti tebal bertekstur empuk, lalu tumpukan topping manis atau gurih—semua berpadu menjadi alasan mengapa kota ini sering disebut surga roti bakar. Di balik satu gigitan, tersimpan kisah penjaja kaki lima yang bertahan puluhan tahun dan kedai bergaya Instagramable yang berani bereksperimen dengan selai tuna mozzarella. Kombinasi memikat inilah yang akan kita kupas dalam ulasan berikut.

Jejak Legenda di Setiap Gigitan

Roti Bakar Gempol
Berdiri sejak 1958, kedai di Jalan Gempol Wetan ini masih setia memakai resep roti tanpa pengawet dan metode panggang arang klasik. Pelanggan bebas memilih roti putih atau gandum, lalu menambah isian manis seperti selai stroberi, cokelat, susu kental—atau varian asin keju, telur, hingga daging. Rentang harga Rp22–66 ribu dengan porsi yang mengenyangkan membuatnya tetap jadi favorit lintas generasi.

Roti Bakar 234 Gang Kote
Tepat di gang sempit kawasan Astanaanyar, warung ini mulai beroperasi pada 1970. Keistimewaannya terletak pada bara arang yang memberi aroma asap tipis sekaligus tekstur permukaan renyah. Isian populer di sini—dari meses cokelat hingga kornet tebal—dijejalkan tanpa pelit, menjadikan setiap porsi terasa “banjir” topping.

Warung Kopi Purnama
Jika Anda ingin merasakan atmosfer jadul di jantung kota, singgahlah ke Warung Kopi Purnama. Nuansa vintage dipadukan dengan roti bakar selai srikaya yang legit dan secangkir kopi susu racikan turun‐temurun. Pengunjung kerap datang bukan hanya karena rasa, tetapi juga kesempatan berfoto di interior bergaya kolonial.

Legenda‐legenda ini mempertahankan metode bakar manual, membuktikan bahwa rasa otentik masih menjadi magnet utama bagi warga lokal maupun turis.

Kreasi Kekinian yang Bikin Penasaran

Roti Bakar Panjo, si “pendatang baru”
Meski usia kedainya belum genap satu dekade, Panjo langsung viral berkat selai tuna mozzarella—kombinasi gurih dan leleh keju yang jarang ditemui di roti bakar tradisional. Rotinya dibuat dari adonan premium bertekstur lembut, lalu dihujani topping setebal satu sentimeter. Tak heran outlet ini cepat menjadi jujugan generasi muda pemburu rasa unik.

Demam “roti bakar plus dessert”
Tren terbaru di Bandung (dan kota besar lain) adalah roti bakar bertoping cemilan populer. Kedai‐kedai kekinian mulai menawarkan varian matcha latte, red velvet, Lotus Biscoff, hingga marshmallow bakar yang meleleh di permukaan. Media kuliner mencatat pilihan rasa semakin berani—bahkan ada yang memadukan selai durian Musang King dengan taburan keju cheddar parut.

Bolu Bakar Tunggal: roti atau bolu?
Sekilas tampilannya memang roti bakar, namun teksturnya menyerupai sponge cake. Adonan bolu yang dioles mentega lalu dipanggang di atas besi datar menciptakan lapisan “crust” tipis beraroma smoky namun bagian dalamnya tetap lembut. Ini bukti bahwa inovasi roti bakar di Bandung tak melulu soal topping, melainkan juga eksperimen pada jenis rotinya.

Gelombang kreatif tersebut lahir dari selera konsumen yang terus berubah: roti bakar tak lagi sekadar camilan malam, melainkan kanvas kuliner tempat meracik cita rasa baru.

Tips Menikmati Roti Bakar Bandung tanpa Kehilangan Sensasi

Pilih waktu kunjung
Gerai legendaris seperti Gempol biasanya padat saat sarapan, sementara Roti Bakar Duti malah buka sampai dini hari. Sesuaikan jadwal agar Anda bisa menyantap roti dalam kondisi hangat baru angkat dari panggangan.

Cermati jenis roti
Roti putih cenderung empuk dan mudah menyerap mentega, sedangkan gandum memberi tekstur padat sekaligus rasa nutty yang pas dipadukan topping gurih. Jika ragu, pesan setengah‐setengah untuk merasakan keduanya.

Mainkan kontras rasa
Paduan manis dan asin terbukti memunculkan “umami” tersendiri. Cobalah memesan satu roti selai kacang cokelat dan satu roti kornet telur keju; gigit bergantian untuk sensasi roller coaster rasa.

Perhatikan ukuran porsi
Sebagian kedai menyajikan roti bakar seukuran papan talenan! Datang berdua atau bertiga akan membuat Anda bisa mengeksplor lebih banyak topping tanpa kekenyangan.

Jangan lupa minuman pendamping
Kopi susu klasik di Purnama, teh tarik di Panjo, atau bahkan susu murni dingin akan menambah lapisan kenikmatan.

Kota Kembang, Kota Roti Bakar

Roti bakar Bandung adalah bukti bahwa kuliner sederhana bisa bertahan berpuluh‐puluh tahun sekaligus berkembang mengikuti tren. Di satu sisi, bara arang dan selai srikaya mempertahankan rasa nostalgia; di sisi lain, topping tuna mozzarella dan red velvet menegaskan semangat inovasi. Baik Anda pencinta resep lawas maupun pemburu rasa kekinian, Bandung punya satu meja roti bakar untuk setiap selera. Selamat menjelajah, dan siapkan lidah untuk kejutan di setiap gigitan!

BACA JUGA : Review Keunikan Rasa Soto Betawi